Teknologi Informasi Mendukung Komunikasi Dokter-Pasien


Perkembangan teknologi informasi yang pesat membawa perubahan pada pola hubungan dokter-pasien. Terbukti saat ini pasien tidak lagi semata-mata bergantung pada dokter dalam mendapatkan informasi kesehatan. Dengan bantuan internet, pasien bisa menemukan sendiri berbagai informasi kesehatan yang diinginkan, bahkan yang termutakhir sekalipun. Suatu contoh yang baik dapat kita lihat pada kasus nona Patel, seorang pasien di Amerika Serikat. Ia mencari informasi di internet tentang kanker payudara yang menyebabkan kematian beberapa anggota keluarganya. Setelah mendapatkan informasi yang diinginkan, nona Patel pun mendiskusikan hal tersebut dengan dokternya. Ia kemudian dirujuk ke pusat klinik genetika.

Klinik genetika tersebut mengolah informasi yang diperoleh dari nona Patel menjadi genogram menggunakan Risk Assesment in Genetics Software (RAGs). Dengan menggabungkan informasi dari berbagai sumber , tim genetika klinik itu menyimpulkan bahwa risiko nona Patel untuk menderita kanker payudara adalah 30%. Tak selesai sampai di situ, nona Patel pun dianjurkan mengikuti pemeriksaan lebih lanjut. Jika pada pemeriksaan genetika terbukti bahwa ia membawa gen BRCA1, maka perkiraan risiko kanker payudara tersebut akan meningkat. Sebagai konsekuensinya, berbagai upaya preventif akan dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker payudara pada nona Patel.

Menilik dari kasus tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penggunaan teknologi informasi terutama yang berbasis komputer akan menguntungkan proses komunikasi dokter-pasien. Pasien tidak lagi sebagai pihak yang pasif, melainkan ikut aktif mencari informasi mengenai penyakit atau aspek kesehatan lainnya yang berhubungan dengan dirinya. Dengan teknologi tersebut dokter juga akan terbantu dalam menentukan diagnosis dan terapi.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa pasien menyukai penggunaan aplikasi komputer interaktif dalam bidang kesehatan. Keuntungannya bagi pasien yaitu terdapatnya pemahaman yang lebih baik mengenai masalah kesehatan yang dihadapi, mengurangi ketidakpastian, dan munculnya perasaan bahwa pasien mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari dokter. Bagi dokter, program aplikasi komputer interaktif itu membantu dalam membuat keputusan medis.

Tak hanya itu, saat ini muncul juga ratusan situs internet dalam bidang kesehatan. Situs-situs tersebut menyebabkan dokter dan pasien memiliki jalan alternatif untuk memahami kesulitan-kesulitan pasien sehingga dokter dan pasien dapat bekerjasama untuk mengatasi permasalahan pasien.

Hal yang menarik dari penggunaan teknologi informasi pada konsultasi dokter –pasien adalah adanya proses mendidik dan memberdayakan pasien dan dokter. Dokter dan pasien akan lebih bekerjasama. Bagi pasien, hal itu akan memungkinkan mereka terlibat dalam pembuatan keputusan serta mempromosikan mereka untuk belajar dari dokter dalam menginterpretasi dan menilai informasi dengan kritis. Primz

Artikel yang Berhubungan:
* Memanfaatkan Situs Jejaring Sosial
* Osirix, Peranti Lunak Pencitraan Kedokteran

Simpan halaman ini dalam PDF?

Post artikel ini di tempat lain?Bookmark and Share

Seluruh artikel di myhealing.wordpress.com dapat Anda perbanyak dan digunakan untuk keperluan apapun, asal tetap mencantumkan sumber URL. Silakan berikan rating untuk artikel ini.

Copyright © 2007 – 2009 Stetoskop. All Rights Reserved.

8 Responses to “Teknologi Informasi Mendukung Komunikasi Dokter-Pasien”

  1. Nofa Says:

    Salam kenal dok…

    Kemajuan informatika kedokteran memang sangat cepat, apalagi dengan dilansirnya Google Health yang akan membuka hal-hal baru seperti interoperable catatan medis personal.

    Dokter belum langganan CDK (Cermin Dunia Kedokteran) ya. Belum ada di link nya tuch. Please see at http://www.kalbe.co.id/CDK atau untuk berlanggan GRATIS silahkan kontak cdk.redaksi@yahoo.co.id

    Kalau senang mengamati informatika kedokteran, CDK satu-satunya majalah kedokteran yang memuat rubrik ini.

    Nofa (Mr)

  2. prima almazini Says:

    Salam kenal juga mas nofa..

    Makasih atas informasinya mas =)

  3. dani Says:

    asal pasien dan keluarganya tdk self diagnosis aja.. 🙂

  4. prima almazini Says:

    @ Dani :
    Betul mas..=D

  5. dinkesprovsulteng Says:

    ass .. salam kenal, sekalian pamitan mau pake imagenya. terima kasih

  6. prima almazini Says:

    Dinkesprovsulteng :

    Waalaikum salam…Silakan. Salam kenal juga =)

  7. Pasa Firaya, ST Says:

    Berkunjung dan baca infonya, mudah-mudahan bermanfaat bagi banyak orang, sukses ya.
    I Like Relationship.

  8. omron blood monitor Says:

    ya, teknologi memang penting dalam meningkatkan kualitas hidup. Hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh manusia dapat dikerjakan apabila memiliki teknologi yang tepat.

    Apalagi dalam mendiagnosis penyakit sehingga perawatan yang diberikan kepada pasien akan lebih baik lagi dan dapat mengurangi kasus malpraktek.


Leave a comment