Kerjasama Eropa-Asia dalam Evidence Based Medicine (EBM)

Di era sekarang ini, praktik kedokteran dilandaskan pada bukti-bukti ilmiah dan tidak lagi hanya mengandalkan pengalaman seorang dokter. Hal ini menuntut seorang dokter untuk terus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu kedokteran terbaru dalam mendiagnosis dan memberikan terapi pada pasiennya.

10510Tema tersebut menjadi pembahasan utama pada acara peluncuran program AsiaLink di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang saya hadiri beberapa waktu lalu. Dalam rangka memfasilitasi hal tersebut, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan University Medical Centre Ultrecht, The Netherlands; University of Oxford, United Kingdom; dan University of Malaya, Malaysia mengadakan kerjasama dalam bidang epidemiologi klinik dan Evidence Based Medicine. Program yang diberi nama AsiaLink Clinical Epidemiology and Evidence Based Medicine (AsiaLink CE-EBM) ini telah resmi diluncurkan tahun 2008 lalu.

Read Article »

Kunjungan ke RSPI Sulianti Saroso

Acara dimulai dengan sambutan dari direktur Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPI-SS), Dr. Santoso Soeroso Sp.A(K),MARS. Beliau menyampaikan sambutan sekaligus pemaparan mengenai Perspektif RSPI-SS dan Sekilas tentang Eliminasi Penyakit Infeksi Yang Terabaikan. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan sejarah pendirian, fungsi, tahap pendirian, visi dan misi masa depan RSPI-SS. Selain itu Beliau pun memaparkan tiga penyakit yang terabaikan di Indonesia yaitu Lepra, Frambusia dan Filariasis.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai flu burung oleh Dr. Sadikin Giriputro yang merupakan anggota tim KLB RSPI Sulianti Saroso. Dalam paparan yang berjudul Overview and Current Situation of Avian Influenza (H5N1) in Indonesia, beliau menjelaskan kronologis kemunculan kasus flu burung di Indonesia, presentase cara penularan, kemungkinan terjadinya kluster di Indonesia, keterbatasan pemerintah, permasalahan yang dihadapi serta status Indonesia menurut penggolongan fase pandemi dari WHO.

Read Article »