Di era sekarang ini, praktik kedokteran dilandaskan pada bukti-bukti ilmiah dan tidak lagi hanya mengandalkan pengalaman seorang dokter. Hal ini menuntut seorang dokter untuk terus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu kedokteran terbaru dalam mendiagnosis dan memberikan terapi pada pasiennya.
Tema tersebut menjadi pembahasan utama pada acara peluncuran program AsiaLink di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang saya hadiri beberapa waktu lalu. Dalam rangka memfasilitasi hal tersebut, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan University Medical Centre Ultrecht, The Netherlands; University of Oxford, United Kingdom; dan University of Malaya, Malaysia mengadakan kerjasama dalam bidang epidemiologi klinik dan Evidence Based Medicine. Program yang diberi nama AsiaLink Clinical Epidemiology and Evidence Based Medicine (AsiaLink CE-EBM) ini telah resmi diluncurkan tahun 2008 lalu.