Tips Survive Sekolah di Kedokteran

Ingat ketika kamu masih menjadi mahasiswa kedokteran di perguruan tinggi? Tampaknya waktu berjalan seperti seabad bagi banyak dari kita yang baru saja menyelesaikan tahun pertama sekolah kedokteran. Rasanya seperti itu karena hidup kita telah berubah secara dramatis. Kehidupan normal tampaknya sudah lenyap, dan tiba-tiba, 24 jam dalam satu hari tidak cukup untuk melewati volume besar informasi yang diharapkan untuk dipelajari pada setiap ujian. Tampaknya hampir mustahil. Kita hampir tidak punya waktu untuk makan ataupun tidur.

Sekolah kedokteran bukan akhir dari dunia. Ambillah contoh kami, dua dari banyak mahasiswa kedokteran, kita berdua mengatakan bahwa sekolah kedokteran adalah apa yang Anda dapatkan dari itu. Jangan biarkan kedokteran mendefinisikan Anda, melainkan kedokteran harus menyesuaikan dengan gaya hidup Anda. Jika tidak, Anda mungkin menjadi kewalahan oleh tuntutan kehidupan baru Anda dan kehilangan perasaan mengapa Anda memilih kedokteran di pilihan pertama.

Read Article »

Is Only the Rich that Can be a Doctor?

money

Before its establishment in 1950, the Faculty of Medicine Universitas Indonesia (FMUI) was known as STOVIA. In STOVIA, there were only two social classes allowed to study medicine. They were either Indonesian people with high economic and social status or the Dutch people. Therefore, the amount of doctors in Indonesia is countable.

However, since Orde Baru, the quality of life of most Indonesian has improved due to the economical and political stability maintained by the government. Parallel with the improvement, the demand for adequate medical services was also increased. Therefore, the government published a policy that endorsed increased production of medical doctors. Parents who wish to see their child serve as a doctor could submit the application to available state-owned faculty of medicine without any fear of facing discrimination related with economical/social status. The government’s sole prerequisite was that the child managed to pass the entrance test, named UMPTN. This policy effectively boosted the number of doctors in Indonesia.

Read Article »

Jiwa Seni pada Diri Seorang Dokter


Seni yaitu semua yang mencakup akal budi manusia yang dungkapkan secara kreatif dan ekspresif. Seni tidak hanya mencakup masalah rasa tapi juga termasuk nilai-nilai intelektual seperti pada ilmu filsafat. Dalam ilmu filsafat, seni dinyatakan dalam estetika. Sebagai contoh, hal yang sering ditemui sehari-hari yaitu seni berpakaian. Kepribadian dan nilai budaya yang dianut seseorang dapat dinilai dari cara orang tersebut berpakaian.

Seni selalu berkaitan dengan benda seni. Benda seni mempunyai aspek otonom atau yang lebih dikenal dengan istilah eksistensi seni. Artinya benda seni dapat menerangkan dan berinteraksi dengan lingkungannya sendiri. Benda seni dapat menunjukkan gagasan yang dibuat oleh pembuatnya. Ketika suatu benda telah menjadi benda seni maka benda itu eksis sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan mengekspresikan suatu gagasan tertentu kepada orang yang melihatnya. Nilai yang selalu ada dalam benda seni adalah nilai keindahan. Nilai ini yang dinikmati oleh para pecinta seni.

Read Article »

Fakultas Kedokteran Baru : Antara Kuantitas dan Kualitas

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya, jumlah dokter di Indonesia sangat sedikit. Guna menambah jumlah dokter, dalam beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan fakultas kedokteran baru di Indonesia. Kontroversi mengenai hal tersebut mencuat ke permukaan. Apakah kualitasnya dapat tetap terjamin?

peta_indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbagi ke dalam 30 propinsi. Sejak diberlakukannya sistem otonomi daerah, setiap propinsi dan kabupaten memiliki kewenangan untuk mengatur daerahnya sendiri termasuk di dalamnya kebijakan dalam bidang kesehatan.

Read Article »

Menuju Paradigma Baru Kurikulum Pendidikan Dokter (2)

Pentingnya Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Memadai
Perpustakaan FKUI

Pendidikan berkualitas memerlukan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Pertama dimulai dari ruang kuliah sebagai tempat belajar. Ruang kuliah yang ideal memiliki sound managing dan tata ruang yang baik serta dilengkapi dengan pengatur udara dan sarana visual yang memadai. Tata ruang yang baik sangat menunjang pada optimalnya proses belajar mengajar. Sound managing yang baik meliputi tersedianya sound system yang jernih dan efek pemantulan yang baik. Adanya pendingin ruangan memberi kenyamanan baik bagi mahasiswa maupun staf pengajar. Sarana visual yang modern dan up to date mempermudah proses transfer ilmu kepada mahasiswa. Di masa sekarang ini FKUI harus terus meningkatkan sarana pendidikannya khususnya ruang kuliah bukan lagi berorientasi pada standar lokal tetapi standar global.

Read Article »

Menuju Paradigma Baru Kurikulum Pendidikan Dokter (1)

Pendahuluan : Perubahan Paradigma Pendidikan
“Sebuah universitas tak perlu dan tak ingin dikelola, ia akan berjalan sendiri mengikuti irama ‘internal channels’ misterius.”—Lord Dahrendorf (Kepala The London School of Economics).

Pendapat tersebut telah banyak mewarnai jalan berpikirnya para pengelola kampus. Mereka umumnya sangat percaya dengan adanya kekuatan “the invisible hands” yang akan menata dirinya sendiri. Bahkan Dr.Peter Lorange, Guru Besar Wharton School, mengatakan bahwa universitas-universitas besar saat ini terlalu terbelenggu oleh kepercayaan bahwa kampus tak perlu dikelola. Bagi Peter Lorange, pengaruh pendapat yang demikian diklasifikasikan sebagai traditional view. Sekarang, kampus-kampus modern sudah menganut azas lain yang disebut sebagai Proactive and Enterpreneurial Campus. Kampus harus dikelola secara profesional untuk menjawab kebutuhan masa depan. Kampus memerlukan investasi-investasi baru yang dana-dananya harus dicari dari berbagai sumber. Kampus juga tidak boleh mengandalkan dana dari negaranya saja, apalagi ketika kemampuan keuangan negara sudah tidak memadai lagi. Ini berarti keadaan pendidikan tinggi tidak boleh lebih buruk dari keadaan yang dialami negaranya. Padahal masalah dana merupakan hambatan besar dalam pengembangan pendidikan. Maka perubahan mutlak diperlukan.

Read Article »