Spiritualitas, Komponen Penting dalam Pelayanan Pasien

Beberapa tahun terakhir, spiritualitas telah menjadi elemen yang sering diabaikan dalam perawatan pasien. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki komunitas rohani akan membantu orang-orang mengatasi penyakit dan pemulihan setelah operasi.

Bahaya aspek rohani adalah juga merupakan faktor penting dalam perawatan kesehatan, dan dapat dimonitor sebagai bagian dari program skrining secara keseluruhan. Hal ini dirancang untuk diambil sebagai bagian dari riwayat atau pada kunjungan pertama dengan pasien baru. Ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang menyangkut iman dan kepercayaan, pentingnya bahwa keyakinan dalam kehidupan pasien, ada atau tidak adanya komunitas spiritual, dan bagaimana spiritualitas harus ditangani dalam perawatan oleh dokter. Berikut adalah hasil wawancara dengan Dr. Puchalski.

Read Article »

Upaya Pembangunan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia

Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu kualitas sumber daya manusia suatu negara.

Pada tahun 1999, pemerintah menetapkan visi pembangunan kesehatan ”Indonesia Sehat 2010” dengan harapan pada 2010 masyarakat Indonesia telah hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta dapat menyediakan, memanfaatkan, dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan berkeadilan sehingga masyarakat memiliki derajat kesehatan yang optimal. Indikator keberhasilan Indonesia sehat 2010 dinilai dari beberapa hal, antara lain jumlah bayi yang memperoleh imunisasi dasar lengkap, terbentuknya lingkungan hidup yang sehat, akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, meningkatnya umur harapan hidup, serta menurunnya angka kematian bayi dan ibu.

Read Article »

Four Basics of Community Medicine

In community medicine, there are four basic concepts that must be understood well. It was health paradigm, concept of epidemiology, mandala of health, and theory of Blum.

Health paradigm is a view that health is a need. Health paradigm is effective as efforts to prevent people for getting a disease. We know that prevention is more important than cure. To prevent disease, people should consider that health is a need and it is very important. This paradigm can change behavior of the people; so can reduce the risk to be sick. So a healthy person must own health paradigm before they get sick.

The concept of epidemiology is also called H-E-A concept. Incidence of a disease represents a unique combination of several factors: agent, host, and environment. As an illustration, disease can develop because there is dangerous disease agents that attack vulnerable-host in a supportive environment. The emergence of a disease is never caused by one factor but by several factors that form a mesh (epidemiologic web).

Read Article »

Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit terdepan dalam mengembangkan kesehatan masyarakat, salah satunya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.

Abstract

Evaluation of Mother and Child Health Program at Community Health Center in Pisangan Timur 1 Subdistrict, period January to December 2009

Prima Almazini,* Safira Fannissa,* Judilherry Justam**

*Profession Program, Faculty of Medicine University of Indonesia
**Department of Community Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia

In 2015, Indonesia hopes can reduce maternal mortality rate, infant mortality rate, and toddler mortality rate to achieve the target of Millenium Development Goals. Currently, mother and child health program at community health center become one of the health development priority in Indonesia. Therefore, it is important to evaluate the mother and child program in community health center continuously in order to enable community health center to provide a better health care. This was program evaluation using system approach as a problem solving method. Data were collected from annual report of mother and child program at community health center in Pisangan Timur 1 Subdistrict and by interview with program coordinator and head of community health center. Problems which have been identified were unmet target in early detection of women with high-risk pregnancy by community (only 2,6% of 5%), active participants of Family Planning Program (33,3% of 87%), and baby visited by health care provider (12,4% of 88%). The main problem was unmet target of early detection woman with high risk pregnancy by community. Therefore, program implemented to solve the problem will be giving counseling to husband or family of pregnancy women, caretaker, and community about detection of high risk pregnancy.

Key words: community health center, program evaluation, mother and child health

Read Article »

Standar Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Jemaah Haji Indonesia

Pemeriksaan kesehatan haji adalah rangkaian kegiatan yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medis, dan penetapan diagnosis serta pelaksanaan pembinaan sampai dengan jemaah siap berangkat ke tanah suci dengan kondisi sehat.

Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji (CJH) dapat dikelompokkan menjadi pemeriksaan pokok, pemeriksaan lanjut dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan pokok adalah pemeriksaan yang harus dilakukan pada semua CJH yang terdiri dari identitas, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik serta laboratorium darah, dan urin. Pemeriksaan lanjut yaitu bagi CJH wanita pasangan usia subur perlu dilakukan tes kehamilan. Bagi CJH berusia 40 tahun atau lebih dilakukan pemeriksaan rontgen thoraks, GDS, kolesterol LDL dan EKG. CJH yang berusia 60 tahun atau lebih dilakukan pemeriksaan fungsional Barthel Index. Dan bagi CJH pendamping dilakukan tes kebugaran. Pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan sesuai indikasi medis dan rujukan.

Read Article »

Jejak Roda Sejarah Pelayanan Kesehatan Haji Indonesia

Pelayanan kesehatan haji di Indonesia berjalan bak roda pedati. Seiring waktu semakin jauh perjalanan yang ditempuh dan semakin banyak kemajuan yang terjadi.

Upaya perubahan terhadap penyelenggaraan perjalanan haji dimulai pada tahun 1921. Periode tahun 1921-1941 disebut periode Hindia Belanda. Pada periode ini penyelenggaraan haji ditangani oleh perusahaan perkapalan Belanda yang terkenal dengan nama Kongsi Tiga Kyai Achmad Dahlan mulai mengadakan langkah-langkah perbaikan perjalanan haji. Tahun 1922 dikeluarkan Pilgrims Ordonanti. Di dalam Pilgrims Ordonanti tersebut tercantum persyaratan kesehatan bagi calon jemaah sebelum berangkat maupun sekembalinya dari tanah suci. Selain persyaratan kesehatan bagi jemaah, undang-undang tersebut juga mengatur persyaratan kesehatan bagi alat pengangkut.

Read Article »

Penelitian Prevalensi Gangguan Menstruasi pada Siswi SMU di Jakarta

Gangguan menstruasi adalah masalah yang banyak dialami oleh kaum perempuan. Di Indonesia, penelitian mengenai hal ini masih belum banyak dilakukan.


Abstract

Prevalence of Menstrual Disorder and Associated Factors of at High School “X” in Pulo Gadung Subdistrict of East Jakarta, Januari 2009

Olaf Sianipar, Nur Chandra Bunawan, Prima Almazini, Neysa Calista, Priyandini Wulandari, Natasha Rovenska, Raissa E. Djuanda, Irene,* Seno Adjie,** Eva Suarthana***

*Community Medicine Integration Programme, Faculty of Medicine University of Indonesia
**Department of Obstetric and gineacologic, Faculty of Medicine University of Indonesia
***Department of Community Medicine, Faculty of Medicine University of Indonesia

Abstract: Menstrual disorder is common among women, with the highest prevalence found in late adolescence. If left untreated, menstrual disorder could affect the quality of life and daily activities. Currently, there are not many publication regarding this issue in Indonesia. The aim of this study was to determine the prevalence of menstrual disorder of high school students and factors associated with it. A cross sectional study was carried out on 57 adolescent females at High School “X” in Pulo Gadung Subdistrict of East Jakarta. Data were collected using guided questionnaire. The subjects were between 15-19 years old, mostly (43.9%) in 12th grade. Almost all (98.2%) of the subjects began menstruation at the age 11-14 years old. Most (66.7%) of the subjects had normal nutritional status. More than half (54.4%) of the subjects were physically active. The majority (63.2%) of the subjects experience menstrual disorder, with symptoms related to menstruation as the most common (91.7%), followed by disorder of menstrual period (25.0%), and disorder of menstrual cycle (5.0%). We found no subject with disorder of menstrual volume. Among symptoms related to menstruation, premenstrual syndrome was the most common (75.8%). There were significant associations between age, grade, and physical activity with menstrual disorder. There was no significant association between age of first menstruation and nutritional status with menstrual disorder.

Keywords: age of first menstruation, high school students, menstrual disorder, nutritional status, physical activity.

Gangguan menstruasi merupakan masalah yang cukup sering ditemukan pada tingkat pelayanan kesehatan primer. Penelitian sebelumnya mengenai prevalensi dismenorea pada mahasiswi sebuah universitas di Jakarta tahun 2004 menemukan bahwa 83,5% mahasiswi mengalami dismenorea. Pada sebuah penelitian lain, didapatkan bahwa hanya 38% perempuan yang menganggap perdarahan yang banyak pada menstruasi sebagai masalah, padahal 76% dokter yang menerima kasus tersebut menganggapnya sebagai kasus yang perlu dirujuk. Hal tersebut menunjukkan masih rendahnya kesadaran perempuan terhadap masalah gangguan menstruasi.

bleeding-during-menstr

2

Read Article »