Pengaruh Pernikahan pada Kesehatan Mental

International New Zealand Study baru-baru ini menyimpulkan bahwa menikah sangat baik untuk kesehatan mental seseorang. Para peneliti menyatakan bahwa dibanding tidak pernah menikah, menikah membawa pengaruh positif bagi kesehatan mental baik untuk perempuan maupun laki-laki.

Penelitian yang pertama di dunia ini dilakukan berdasarkan survey kesehatan mental World Health Organization di negara berkembang dan negara maju dalam satu dekade terakhir, dan hasilnya telah dipublikasikan di UK Journal Psychological Medicine.

Menurut Kate Scott, psikolog dari New Zealand University of Otago sekaligus ketua tim peneliti, pada penelitian yang melibatkan sampel berjumlah 34.500 orang dari 15 negara ini, didapatkan bahwa pernikahan membawa manfaat bagi kesehatan mental baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sebaliknya, pada kondisi terpisah, perceraian, atau status janda/duda, risiko untuk mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi pada laki-laki dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan pada perempuan menjadi lebih meningkat.

Penelitian lain menyatakan bahwa menikah mengurangi risiko gangguan mental penyalahgunaan obat atau zat pada perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa perempuan biasanya merupakan pihak yang merawat anak. Sejumlah penelitian internasional memperlihatkan bahwa konsumsi alkohol menurun tajam saat perempuan dalam keadaan hamil dan hal ini berlanjut hingga masa pengasuhan anak.

Secara umum, pengaruh pernikahan pada kesehatan diukur dalam lima area, yaitu perilaku kesehatan, biaya, penggunaan dan akses pelayanan kesehatan, kesehatan mental, kesehatan fisik, dan efek kesehatan antargenerasi. Penelitian ini menguatkan kesimpulan penelitian-penelitian kecil sebelumnya bahwa pernikahan dapat meningkatkan kesehatan mental baik laki-laki maupun perempuan. Penelitian lain sebelumnya bahkan menemukan bahwa gejala depresi setelah bercerai bisa bertahan selama hidup dan prevalensi gejala ini terus bertambah tinggi bertahun-tahun setelah hancurnya bahtera pernikahan. [prz]

Sumber:
1. Ghana News Agency. Marriage good for health: study [citated January 20, 2010]. 2009. Available from: http://www.modernghana.com/news/254528/1/marriage-good-for-health-study.html
2. U.S. Department of Health and Human Services. The effects of marriage on health [citated January 20, 2010]. 2007. Available from: http://aspe.hhs.gov/hsp/07/marriageonhealth/index.htm

Simpan halaman ini dalam PDF?

Post artikel ini di tempat lain?Bookmark and Share

Seluruh artikel di myhealing.wordpress.com dapat Anda perbanyak dan digunakan untuk keperluan apapun, asal tetap mencantumkan sumber URL. Silakan berikan rating untuk artikel ini.

Copyright © 2007 – 2009 Stetoskop. All Rights Reserved.

3 Responses to “Pengaruh Pernikahan pada Kesehatan Mental”

  1. Neoaisyah Says:

    waaaa…kak prima bahas ginian juga akhirnya…Hhehehe
    ^-^!! (kidding)
    lumayan lah nambah refrensi ttg nikah (selain dari sudut pandang agama)

  2. sanny Says:

    blogwalking 🙂 salam

  3. prima almazini Says:

    @ Neoaisyah:
    …Dan sesuatu yang ilmiah pasti akan selalu sejalan dengan agama.

    @ sanny:
    Enjoy 🙂


Leave a comment