Profesionalisme Seorang Sarjana dalam Bekerja



Secara keilmuan, seorang sarjana adalah seseorang yang sudah siap terjun ke dunia kerja. Sarjana dalam bidang apapun telah dinyatakan lulus menempuh pendidikan di perguruan tinggi telah dipercaya dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan profesional. Sehingga wajar apabila ada tuntutan yang tinggi kepada para sarjana. Para sarjana yang tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik akan kesulitan dalam menghadapi persaingan di dunia kerja.

Terminologi profesionalisme melingkupi dua aspek yaitu memiliki standar kompetensi tinggi dan tanggung jawab moral dalam bekerja. Kedua aspek itu tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Seseorang yang memiliki standar kompetensi yang tinggi namun dia tidak memiliki tanggung jawab moral dalam menjalankan pekerjaannya maka orang tersebut tidak bisa dikatakan profesional dan begitu sebaliknya.

Seorang pakar ilmu manajemen mengatakan bahwa seorang profesional bekerja seperti halnya seorang penari menari. Seluruh standar operating procedure (SOP) dijalankan seperti halnya musik yang mengiringi lirik-lirik pekerjaan. Sehingga pekerjaan dapat dinikmati dan menjadi terasa menyenangkan. Hal ini juga dirasakan oleh orang lain yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut sehingga suasana kerja pun menjadi kondusif dan harmonis.

Seseorang yang sudah bekerja dengan profesional pun tidak begitu saja dapat sukses dalam menjalankan pekerjaannya. Profesionalisme seseorang dalam bekerja akan berhadapan dengan sistem yang melingkupinya. Seseorang yang profesional dalam bekerja akan menghasilkan hasil yang buruk apabila diletakkan dalam sistem yang buruk. Sistem yang baik akan mengakselerasi pencapaian visi dan misi dalam pekerjaan, dan sebaliknya, sistem yang buruk akan menghambat kemajuan. Oleh karena itu penting bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja untuk memulai langkah pertama dengan membangun sistem yang baik di tempat kerja masing-masing sebelum membuat keputusan dan membuat langkah-langkah lebih lanjut.

Pasien adalah Bos

Satu hal yang membedakan profesi dokter dengan profesi lain dalam bekerja adalah prinsip altruis. Prinsip ini juga berlaku di semua sistem penunjang dalam praktik kedokteran seperti administrasi kesehatan, penyedia alat kesehatan, keperawatan, kebidanan, dan farmasi. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara selalu menganggap pasien sebagai bos. Baik buruknya dan memuaskan atau tidaknya kinerja seorang tenaga kesehatan dan sistem kesehatan secara umum ditentukan oleh penilaian pasiennya.

Bagi seorang sarjana kedokteran, fokus utama profesionalisme adalah tidak melakukan tindakan medis berdasarkan atas pertimbangan finansial. Seorang dokter seyogyanya melakukan sebuah tindakan medis murni berdasarkan dasar ilmiah dan tanggung jawab moral terhadap pasien. Prinsip profesionalisme ini apabila diterapkan akan membawa dampak yang baik dalam lingkungan pekerjaan, baik untuk pasien, teman sejawat maupun pihak lintas bidang karena sebuah sikap profesional dapat menciptakan iklim kerja yang dinamis dan berfokus pada pencapaian visi dan misi bersama. Semoga kita semua menjadi pribadi-pribadi yang profesional, yang memiliki standar kompetensi yang tinggi (high standar of competence) dan tanggung jawab moral (moral responsibility) dalam menjalankan praktik kedokteran di masyarakat. [prz]

Simpan halaman ini dalam PDF?

Post artikel ini di tempat lain? Bookmark and Share

Seluruh artikel di myhealing.wordpress.com dapat Anda perbanyak dan digunakan untuk keperluan apapun, asal tetap mencantumkan sumber URL. Silakan berikan rating untuk artikel ini.

Copyright © 2007 – 2011 Stetoskop. All Rights Reserved.

Leave a comment