Provinsi Kepri Menanam Tunas Dokter Keluarga Indonesia

Foto Dokter Keluarga Kepri 2011 dengan Gubernur Kepri

Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar istilah dokter keluarga? Dokter keluarga secara etimologi terdiri dari dua kata yaitu dokter dan keluarga alias dokternya keluarga. Dokter keluarga yaitu dokter yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada keluarga melalui kunjungan rumah. Istilah dokter keluarga memang masih terdengar asing. Hal itu karena saat ini program dokter keluarga belum diterapkan secara menyeluruh di seluruh wilayah di tanah air.

Program dokter keluarga bisa memberikan angin sejuk bagi warga masyarakat yang merindukan pelayanan kesehatan yang gratis dan terjangkau. Satu orang dokter keluarga melayani satu desa yang meliputi 200-400 kepala keluarga. Dengan adanya dokter keluarga, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan menjadi mudah untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Bagi pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs), program dokter keluarga menjadi promotor sekaligus akselerator. Pelayanan dokter keluarga yang meliputi aspek promotif dan preventif menyempurnakan pelayanan kesehatan saat ini yang masih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif. Mutu pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan menjadi jauh lebih meningkat.

Kegiatan dokter keluarga meliputi kegiatan pendataan, penyuluhan perseorangan, penyuluhan kelompok, sosialisasi perilaku hidup bersih sehat, gotong royong, kegiatan posyandu, kuratif, dan pemberdayaan masyarakat. Dokter keluarga berada di bawah koordinasi kepala puskesmas. Dokter keluarga ditempatkan di puskesmas-puskesmas pembantu bersama perawat dan bidan sehingga menjadi lini pertama (front liners) layanan kesehatan. Pada penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan, dokter keluarga menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat (safe guards).

Sebagai tingkatan terendah dalam jenjang pelayanan kesehatan, dokter keluarga memiliki mekanisme rujukan. Alur rujukan pasien dari dokter keluarga adalah ke puskesmas di kelurahan, kemudian ke rumah sakit di tingkat kabupaten. Setelah ditangani puskesmas atau rumah sakit, pasien yang dirujuk ke tingkat layanan kesehatan yang lebih tinggi akan kembali ditangani oleh dokter keluarga. Dokter keluarga menjadi penghubung pasien rujukan setelah mendapatkan perawatan dari jenjang pelayanan kesehatan yang lebih tinggi (gate keeper).

Di Amerika Serikat, seorang dokter keluarga harus memiliki ijazah residen pendidikan dokter keluarga selama 3 tahun. Di Indonesia hal itu masih belum bisa diterapkan karena jumlah dokter lulusan residensi dokter keluarga masih bisa dihitung jari. Oleh karena itu, di Indonesia peran dokter keluarga dijalankan oleh dokter umum. Kekurangan jumlah ini semoga akan terpenuhi dalam beberapa tahun ke depan.

Daerah yang sudah menerapkan program dokter keluarga masih sedikit. Beberapa daerah seperti Provinsi Kepulauan Riau sudah menerapkan program dokter keluarga dengan membekali pelatihan dokter keluarga bagi dokter umum sehingga dokter umum dapat menjalankan peran dokter keluarga di daerah-daerah terpencil. Pada bulan Maret sampai Juni 2011, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau membuka rekrutmen 100 dokter keluarga untuk ditempatkan di puskesmas-puskesmas pembantu di wilayah kepulauan Riau. Tren ini mudah-mudahan akan diikuti oleh provinsi-provinsi lain dalam beberapa tahun mendatang. Semoga![primz]

Sumber:
1. Gambar diambil dari http://www.facebook.com/photo.php?fbid=163010527094001&set=a.163009043760816.38103.100001551654075&type=1

Artikel yang Berhubungan:
* Program Obat Murah Baru Setengah Jalan
* Mana Promosi Kesehatannya?
* Prospective Payment? Setuju!
* BBM Naik, Rakyat Dilarang Sakit?

Simpan halaman ini dalam PDF?

Post artikel ini di tempat lain? Bookmark and Share

Seluruh artikel di myhealing.wordpress.com dapat Anda perbanyak dan digunakan untuk keperluan apapun, asal tetap mencantumkan sumber URL. Silakan berikan rating untuk artikel ini.

Copyright © 2007 – 2011 Stetoskop. All Rights Reserved.

Leave a comment