Mengontrol Asma Ketika Dalam Perjalanan

Kontrol asma yang baik saat dalam perjalanan membutuhkan perencanaan dari sisi pasien, dan dukungan serta panduan oleh dokter, namun hasil berupa perjalanan bisnis atau liburan yang menyenangkan dan terbebas dari serangan asma seharga dengan usaha yang dilakukan.

Pertama, dokter sebaiknya mempertimbangkan bagaimana asma pasien saat ini. Jika asma tidak terkontrol saat ini – sebagai contoh, jika pasien membutuhkan inhaler darurat lebih dari 2 per minggu – kemudian langkah inisial adalah mengontrol asma pasien melalui peningkatan penggunaan obat-obatan pengontrol, mengurangi pajanan terhadap pemicu asma dari lingkungan, dan manajemen diri yang lebih baik. Kunjungan sebaiknya direncanakan sebelum melakukan perjalanan untuk memastikan kemungkinan kontrol terbaik.

Tergantung pada lama perjalanan, pastikan bahwa pasien memilki jumlah kontroler yang cukup dan menyiapkan pengobatan darurat. Jika dibutuhkan, banyak resep yang bisa dibawa saat waktu perjalanan telah direncanakan. Pasien sebaiknya memiliki perlengkapan untuk mengontrol asma: rencana aksi asma, peak flow meter, dan spacer atau holding chamber.

Infeksi respirasi adalah penyebab banyak eksaserbasi asma. Selama kunjungan, kajian rekaman imunisasi memastikan pasien up to date. Orang dengan asma berada pada risiko tinggi untuk komplikasi dari influenza, sehingga mendapatkan vaksin influenza tahunan dapat melindungi pasien saat dalam perjalanan. Vaksin seperti pneumonia dan pertussis dapat diperbaharui. Pada waktu kunjungan, dokter dapat melihat parameter sederhana, seperti sering cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan berbahan dasar alkohol untuk mengurangi risiko terkena infeksi respirasi.

Pajanan terhadap pemicu lingkungan dapat menyebabkan eksaserbasi asma. Asap rokok bahkan rokok residual dari tangan ketiga, adalah masalah untuk sebagian besar orang dengan asma. Rekomendasikan ruangan bebas rokok atau pilih tempat yang para pelancong tidak boleh merokok sama sekali untuk mengurangi secara signifikan terhadap pajanan rokok. Pasien dengan asma dengan pertolongan dokter harus mempertimbangkan pemicu asmanya masing-masing dan untuk melakukan penelitian sebelum melakukan perjalanan. Sebagai contoh, para pelancong yang mempunyai alergi serbuk sari dapat mencari tahu count day serbuk sari terendah dan menghindari pergi ke tempat itu ada hari tersebut. Para pelancong yang asmanya memburuk dengan tungau debu rumah dapat menanyakan bilamana tempat tidur dengan bahan matras dan selimutnya tersedia atau apakah diizinkan untuk membawa satu matras antidebu dan selimut pelindung. Beberapa hotel menawarkan ruangan hipoalergenik, meskipun harganya lebih mahal daripada ruangan regular. Jika mengunjungi saudara atau kerabat, pasien sebaiknya menanyakan sebagai contoh apakah rumah itu memiliki hewan peliharaan yang bisa menyebabkan serangan asma. Jika iya, pasien sebaiknya mempertimbangkan tempat atau paling tidak apakah ada tempat dimana hewan peliharaan tidak diperbolehkan masuk.

Kadang-kadang, bahkan pelancong yang telah melakukan persiapan terbaik mengalami masalah. Pastikan pasien dengan asma mengetahui bagaimana untuk mengenali gejala asma mereka. Pasien yang mempunyai nama dan nomor telepon dokter lokal yang menangani asma mereka, sama seperti nomor kontak dokter mereka, dapat menolong mencegah datang ke IGD jika gejala mulai memburuk. Pasien juga membiarkan teman perjalanan mereka mengetahui asma mereka dan bagaimana mereka mungkin menolong jika gejala muncul.

Akhirnya tujuan pelayanan asma yang baik adalah untuk dapat menikmati hidup dengan gejala asma seminimal mungkin dan termasuk dapat melakukan perjalan ke tempat yang diinginkan. Dorong pasien untuk menikmati perjalanan dan dengan pertolongan Anda, juga saat menjadi aktif dan merasa baik.

Sumber:
1. Callahan DB. Asthma Control During Travel. 2011. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/741288?src=mp&spon=38

Simpan halaman ini dalam PDF?

Post artikel ini di tempat lain? Bookmark and Share

Seluruh artikel di myhealing.wordpress.com dapat Anda perbanyak dan digunakan untuk keperluan apapun, asal tetap mencantumkan sumber URL. Silakan berikan rating untuk artikel ini.

Copyright © 2007 – 2011 Stetoskop. All Rights Reserved.
Posted in Imunology. Tags: , . 1 Comment »

One Response to “Mengontrol Asma Ketika Dalam Perjalanan”

  1. Nuraeni Says:

    Mungkin
    Bagi seseorang yang punya penyakit Asma

    Harus menyiapkan obat-obatannya sebelum asma nya kambuh kembali…


Leave a comment